Dulu, waktu sama-sama bekerja bersama petani di Ranah Minang, aku biasa panggil dia Sago atau Brewok, gelar yang malakek sama dia karena memang dia brewokan “Brewok tadi kama nyo?”, begitu sekali waktu aku bertanya ke kawan jika sedang kecarian dia. Kini setelah inyo jadi Wali Nagari di Nagari Situjuah Godang – Payakumbuah, panggilan alah berubah se dan inyo biaso wak panggia Mak Datuk. Parubahan caro mamanggia ini sajak inyo dilewakan jadi Datuak di bulan Pebruari tahun 2007. Kini inyo bagala Datuak Majo Indo dan ber singgasana di Rumah Gadang Payobada – Padang Kuniang.
Didampingi istri yang juga menjadi Bundo Kanduang, kini Mak Datuk Majo Indo menjadi salah satu tokoh yang dituakan di Kanagarian Situjuah Godang. Hal ini tidak terlepas dengan posisi dan amanah yang diemban sebagai Wali Nagari.
Terakhir dia bikin gebrakan, bersama masyarakat penduduk Kanagarian Situjuah Godang, tanggal 20 Januari 2009 mendirikan Bank Petani yang mereka beri nama “LKMA Limo Suku Kanagarian Situjuah Godang”. Bank ini didirikan oleh 109 pemegang saham dengan total saham 431 lembar. Tiap lembar saham dihargai Rp 50.000,- sehingga setiap keluarga di Kanagarian Situjuah Godang mampu memiliki saham bank tersebut.
Sebelum mengemban amanah sebagai Wali Nagari, Mak Datuk aktif di organisasi Serikat Petani, jadi tidak mengherankan jika sampai saat ini orientasi beliau untuk petani tak pernah lekang. Apalagi Nagari Situjuah Godang memang daerah pertanian.
Sumber : Reviewer: Unknown
Description: Mak Datuk
ItemReviewed: Mak Datuk
Get this widget
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !